Cinque Terre

2012/11/26

PENGERTIAN MATEMATIKA


Matematika (dari bahasa Yunani: μαθηματικά - mathēmatiká) adalah studi besaran, struktur, ruang, dan perubahan. Para matematikawan mencari berbagai pola, merumuskan konjektur baru, dan membangun kebenaran melalui metode deduksi yang kaku dari aksioma-aksioma dan definisi-definisi yang bersesuaian.
Terdapat perselisihan tentang apakah objek-objek matematika seperti bilangan dan titik hadir secara alami, atau hanyalah buatan manusia. Seorang matematikawan Benjamin Peirce menyebut matematika sebagai "ilmu yang menggambarkan simpulan-simpulan yang penting". Di pihak lain, Albert Einstein menyatakan bahwa "sejauh hukum-hukum matematika merujuk kepada kenyataan, mereka tidaklah pasti; dan sejauh mereka pasti, mereka tidak merujuk kepada kenyataan."

Melalui penggunaan penalaran logika dan abstraksi, matematika berkembang dari pencacahan, perhitungan, pengukuran, dan pengkajian sistematis terhadap bangun dan pergerakan benda-benda fisika. Matematika praktis telah menjadi kegiatan manusia sejak adanya rekaman tertulis. Argumentasi kaku pertama muncul di dalam Matematika Yunani, terutama di dalam karya Euklides, Elemen.
Matematika selalu berkembang, misalnya di Cina pada tahun 300 SM, di India pada tahun 100 M, dan di Arab pada tahun 800 M, hingga zaman Renaisans, ketika temuan baru matematika berinteraksi dengan penemuan ilmiah baru yang mengarah pada peningkatan yang cepat di dalam laju penemuan matematika yang berlanjut hingga kini.

Kini, matematika digunakan di seluruh dunia sebagai alat penting di berbagai bidang, termasuk ilmu alam, teknik, kedokteran/medis, dan ilmu sosial seperti ekonomi, dan psikologi. Matematika terapan, cabang matematika yang melingkupi penerapan pengetahuan matematika ke bidang-bidang lain, mengilhami dan membuat penggunaan temuan-temuan matematika baru, dan kadang-kadang mengarah pada pengembangan disiplin-disiplin ilmu yang sepenuhnya baru, seperti statistika dan teori permainan.

Para matematikawan juga bergulat di dalam matematika murni, atau matematika untuk perkembangan matematika itu sendiri, tanpa adanya penerapan di dalam pikiran, meskipun penerapan praktis yang menjadi latar munculnya matematika murni ternyata seringkali ditemukan terkemudian.

Pelajaran matematika merupakan bidang studi yang diajarkan pada semua jenjang pendidikan mulai dari SD kelas rendah hingga perguruan tinggi. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya peran matematika dalam kehidupan. Matematika adalah salah satu disiplin ilmu  yang diperlukan dalam  kehidupan sehari-hari. Namun dalam kenyataan seringkali siswa mengalami kesulitan dalam menggunakan ide-ide dasar, konsep-konsep matematika dalam kehidupan sehari- hari. Hal ini disebabkan karena pembelajaran matematika selama ini hanya menekankan pada hasil tidak menekankan pada prosesnya.

Matematika dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan 2006 (KTSP) dinyatakan sebagai ilmu universal yang mendasari perkembangan teknologi moderen, mempunyai peranan penting dalam berbagai disiplin dan memajukan daya pikir manusia. Perkembangan pesat dibidang teknologi informasi dan komunikasi dewasa ini dilandasi oleh perkembangan matematika di bidang teori bilangan, aljabar, analisis, teori peluang dan matematika diskrit. Untuk menguasai dan  menciptakan teknologi dimasa depan diperlukan penguasaan matematika yang kuat sejak dini.

Dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan 2006 (KTSP) (Depdiknas,2006) Mata pelajaran matematika perlu diberikan kepada semua peserta didik mulai dari sekolah dasar untuk membekali peserta didik dengan kemampuan berpikir logis, analitis, sistematis, kritis, dan kreatif, serta kemampuan bekerjasama.  Kompetensi tersebut diperlukan agar peserta didik dapat memiliki kemampuan memperoleh, mengelola, dan memanfaatkan informasi untuk bertahan hidup pada keadaan yang selalu berubah, tidak pasti, dan kompetitif.

Banyak hasil penelitian yang menyimpulkan bahwa kurikulum sering berganti-ganti, tetapi pembelajaran Matematika yang dipraktekan oleh guru-guru sekolah dasar masih tradisional atau konvesional, yaitu pembelajaran matematika mekanistik. Pembelajaran matematika mekanistik adalah belajar mengajar matematika dimana guru menerangkan konsep, guru menjelaskan algoritma atau cara-cara menyelesaikan sebuah soal, guru memberi contoh bagaimana sebuah konsep diterapkan kedalam sebuah soal cerita. Setelah konsep dijelaskan, guru memberi soal-soal latihan untuk dikerjakan siswa, dengan alasan agar siswa menguasai dan menyimpan konsep tersebut dalam ingatan siswa. Proses belajar matematika seperti digambarkan diatas umunya dilakukan disetiap sekolah dasar, maka dari itu seorang guru perlu mengetahui dan memahami mengenai metode pembelajaran disekolah.

Tujuan matematika di Sekolah Dasar.
Dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan 2006 ( KTSP ) mata pelajaran matematika (Depdiknas, 2006) disebutkan bahwa tujuan mata pelajaran matematika pada jenjang pendidikan Dasar agar peserta didik memiliki kemampuan, yaitu : (1) Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antar konsep dan mengaplikasikan konsep atau algoritma, secara luwes, akurat, efisien, dan tepat dalam pemecahan masalah, (2) menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi matematika dalam membuat generalisai, menyusun bukti, atau menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika, (3) memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah, merancang model matematika, menyelesaikan model dan menafsirkan solusi yang diperoleh, (4) mengomunikasikan gagasan dengan symbol, tabel, diagram, atau media lain untuk memperjelas keadaan atau masalah, (5) memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan, yaitu memiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan minat dalam mempelajari matematika, serta sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan masalah.

Tujuan umum diberikannya matematika pada jenjang pendidikan dasar seperti yang dikemukakan dalam kurikulum Berbasis Kompetensi (Depdiknas, 2003:6)  disebutkan bahwa tujuan pembelajaran matematika pada jenjang pendidikan dasar, yaitu : (1) melatih siswa bagaimana cara berpikir dan bernalar dalam menarik kesimpulan, misalnya melalui kegiatan penyelidikan, eksplorasi, eksperimen, menunjukkan kesamaan, perbedaan, konsisten, dan inkosistensi, (2) mengembangkan aktifitas kreatif yang    melibatkan imajinasi, intuisi, dan penemuan dengan mengembangkan pemikiran orisinil, rasa ingin tahu, membuat prediksi dan dugaan, serta mencoba-coba, (3) mengembangkan kemampuan siswa dalam memecahkan berbagai permasalahan matematika, (4) mengembangkan kemampuan menyampaikan informasi atau mengkomunikasikan gagasan antara lain melalui pembicaraan lisan, catatan, grafik, peta, diagram, dalam menjelaskan gagasan.

Agar tujuan itu dapat tercapai, maka harus dilakukan berbagai macam kegiatan pembelajaran matematika, baik dari segi pendekatan, strategi belajar mengajar, maupun metode mengajar yang digunakan. Kegiatan-kegiatan tersebut harus dapat menunjang tercapainya tujuan yang diharapkan. Tujuan tersebut dianggap tercapai bila siswa telah memiliki sejumlah kemampuan dibidang matematika.

==========================
Sumber :

Departemen Pendidikan Nasional. (2006). Kurikulum Tingkat satuan Pendidikan 2006. Jakarta.
Departemen pendidikan Nasional. (2003). Kurikulum 2004. Pusat Kurikulum. Balitbang. Jakarta.
http://id.wikipedia.org/wiki/Matematika

No comments:

Post a Comment