Cinque Terre

2012/11/02

PUISI DAN INTERPRETASI PUISI

Puisi merupakan salah satu media bagi seseorang untuk mencurahkan segala macam perasaan yang ada di benaknya. Berikut ini pembahasan tentang pengertian puisi serta bangun struktur puisi:

Pengertian Puisi.
Istilah puisi berasal dari bahasa Inggris disebut poem atau poetry. Puisi diartikan membuat dan pembuatan, karena lewat puisi pada dasarnya seseorang telah menciptakan suatu dunia tersendiri, yang mungkin berisi pesan atau gambaran suasana-suasana tertentu, baik fisik maupun batiniah (Aminuddin, 2010: 134). 

Menurut KBBI (1998: 236), puisi adalah ragam sastra yang bahasanya terikat oleh irama, matra, rima, serta penyusun-an larik dan bait; gubahan dalam bahasa yang bentuknya dipilh dan ditata secara cermat sehingga mempertajam kesadaran orang akan pengalaman dan membangkitkan tanggapan khusus lewat penataan bunyi; dan sajak.

Dari pendapat di atas, puisi adalah salah satu media tulis yang yang digunakan penyair atau pembuat karya sastra untuk menuangkan ekspresi atau ide ke dalam bentuk tulisan indah yang bahasanya terikat oleh irama, matra, rima, serta penyusunan larik dan bait.

Bangun Struktur Puisi.
Bangun struktur puisi adalah unsur pembentuk puisi yang dapat diamati secara visual. Unsur tersebut meliputi bunyi, kata, larik atau baris, bait dan tipografi. Aminuddin (2010: 136) menyatakan bahwa bangun struktur tersebut sebagai salah satu unsur yang dapat diamati secara visual karena dalam puisi juga terdapat unsur-unsur yang hanya dapat ditangkap lewatu kepekaan batin dan daya kritis pikiran pembaca.

Unsur-unsur pembangun puisi dapat dikelompokkan menjadi dua golongan besar, yaitu lapis struktur/ bentuk  puisi dan lapis makna puisi. Berikut ini adalah penjabaran lapis struktur puisi berupa (a) unsur bunyi, (b) kata dalam puisi, (c) baris dalam puisi, (d) bait dalam puisi, (e) bait dalam puisi, dan (f) tipografi dalam puisi:
  • Unsur Bunyi. Bunyi dalam puisi digunakan untuk menciptakan nilai keindahan lewat unsur musikalitas atau kemerduan.
  • Kata dalam Puisi. Kata dalam puisi dibedakan dalam lambang, yakni bila kata-kata itu mengandung makna seperti dalam kamus; dan utterance, yakni kata-kata yang mengandung makna sesuai dengan keberadaan dalam konteks pemakaian.
  • Baris dalam Puisi. Istilah baris atau larik dalam puisi adalah satuan yang pada umumnya lebih besar dari kata dan telah mendukung satuan makna tertentu.
  • Bait dalam Puisi.Bait adalah satuan yang lebih besar dari larik biasa yang terdapat dalam puisi.

Tipografi dalam Puisi.
Tipografi adalah cara penulisan suatu puisi sehingga menampilkan bentuk-bentuk tertentu yang dapat diamati secara visual (Aminuddin, 2010: 136-146).
Demikian pula menurut Utami (2008:13), untuk memahami secara utuh sebuah puisi, disamping harus memahami lapis bentuk/ struktur, perlu dipahami lapis makna puisi serta unsur ekstrinsik yang turut mendukung; seperti biografi pengarang, latar sosial, budaya, politik saat puisi dibuat, dan sebagainya. 

Berikut pemaparan tentang lapis makna puisi:
 
  • Tema (sense) adalah gagasan pokok yang diciptakan/ lukiskan oleh penyair melalui puisinya.
  • Perasaan (feeling) adalah sikap penyair terhadap tema yang dikemukakan dalam puisinya.
  • Nada dan suasana (tone) adalah sikap penyair terhadap pembaca / penikmat puisi.
  • Amanat adalah pesan yang hendak disampaikan oleh penyair.Amanat seringkali tersirat dibalik kata-kata yang disusun dan juga berada dibalik tema yang diungkapkan. Seringkali amanat ini tidak disadari penyair.

Interpretasi Puisi.
Interpretasi puisi merupakan bagian dari cara memaknai sebuah puisi. Tujuannya adalah siswa mengetahui pesan yang terkandung dalam sebuah puisi yang disampaikan oleh penulis puisi tersebut.
 
Pengertian Interpretasi Puisi.
Pengertian interpretasi menurut KBBI adalah pemberian kesan, pendapat, atau pandangan teoritis terhadap sesuatu; tafsiran (1998: 157).
 
Dari pendapat di atas, interpretasi puisi adalah pemberian kesan, pendapat, atau pandangan teoritis terhadap sebuah puisi, atau lebih mudahnya adalah penafsiran sebuah puisi. Interpretasi puisi penting dilakukan agar siswa dapat memahami pesan dibalik penyusunan sebuah puisi. Pesan itu berupa gagasan atau ide yang disampaikan oleh penulis puisi.
 
Validasi (Evaluasi) Hasil Interpretasi Puisi
Menurut Olsen dalam Aminuddin (2010: 168), terdapat sejumlah kriteria dalam menentukan validitas hasil interpretasi seseorang. Kriteria validasi interpretasi siswa meliputi kecermatan, keselarasan penafsiran, serta keajegan penafsiran puisi. Berikut ini pemaparan dari kriteria validasi hasil interpretasi siswa:  

  • Kecermatan, ketelitian, serta ketepatan siswa dalam dalam menginterpretasi puisi secara tepat dan benar.
  • Hasil interpretasi siswa yang luas dan lengkap sehingga setiap elemen yang diinterpretasi membuahkan hasil yang memiliki keselarasan antara yang satu dengan yang lainnya.
  • Keajegan penginterpretasian sehingga sedikit sekali atau bahkan tidak terjadi adanya jarak serta penyimpangan. Kemampuan penginterpretasi secara tepat sesuai dengan karakteristik dan elemen sasaran puisi yang diinterpretasi.
------------------------------------------------------------------------------------------------------------


Sumber:
  • Aminudin. (2010). Pengantar Apresiasi Karya Sastra. Sinar Baru Algesindo: Bandung.
  • Utami, Sri, dkk. (2008). Bahasa dan Sastra Indonesia, untuk SMA/ MA Kelas XI. Pusat perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, BSE: Jakarta.
  • Kridalaksana. (1998). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Balai Pustaka: Jakarta.

No comments:

Post a Comment