Cinque Terre

2012/11/15

PUZZLE


Pengertian Puzzle.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2003: 352),  puzzle  adalah “teka-teki”. Menurut Hamalik (1980: 57), gambar adalah sesuatu yang diwujudkan secara visual dalam bentuk dua dimensi sebagai curahan perasaan dan pikiran. Oleh karena itu, media puzzle merupakan media gambar yang termasuk ke dalam media visual karena hanya dapat dicerna melalui indera penglihatan  saja.  Diantara  berbagai  jenis  media  pembelajaran  yang digunakan, puzzle adalah media yang paling umum dipakai dan termasuk media pembelajaran yang sederhana yang dapat digunakan di sekolah. Sebab puzzle itu disukai oleh siswa, harganya relatif terjangkau dan tidak sulit mencarinya.

Puzzle merupakan permainan yang membutuhkan kesabaran dan ketekunan anak dalam merangkainya. Puzzle merupakan kepingan tipis yang terdiri dari 2-3 bahkan 4-6 potongyang terbuat dari kayu atau lempeng karton. Dengan terbiasa bermain puzzle, lambat laun mental  anak  juga  akan  terbiasa  untuk  bersikap tenang,  tekun,  dan  sabar  dalam menyelesaikan sesuatu. Kepuasan yang didapat saat anak menyelesaikan puzzle pun merupakan salah satu pembangkit motifasi anak untuk menemukan hal-hal yang baru (www.kafebalita.com: 2009).

Jenis-jenis Puzzle.
Ada beberapa jenis puzzle (www.kafebalita.com: 2009), antara lain:
1)Logic Puzzle
Logic Puzzle adalah puzzle yang menggunakan logika. Gambar berikut adalah contoh dari logic puzzle berupa grid puzzle.
2)Jigsaw Puzzle
Jigsaw  Puzzle  adalah  puzzle  yang  merupakan  kepingan-kepingan. Disebut dengan Jigsaw puzzle karena alat untuk memotong menjadi keping disebut dengan jigsaw.
3)Mechanical Puzzle
Mechanical Puzzle adalah puzzle yang kepingnya saling berhubungan. Contoh puzzle pada mechanical puzzle adalah Soma CubedanChinese wood knots.
4)Combination Puzzle
Combination puzzle adalah puzzle yang dapat diselesaikan melalui beberapa kombinasi yang berbeda. Rubik's Cube dan Hanoi Toweradalah contoh Combination Puzzle.

Manfaat Media Puzzle dalam Pembelajaran.
Dunia anak adalah dunia bemain dan belajar. Anak-anak akan lebih mudah menangkap ilmu kalau diberikan lewat permainan, jadi anak-anak bisa sekaligus bermain tetap belajar. Dalam dunia anak-anak terdapat berbagai jenis permainan, salah satu jenis permainan yang bermanfaat bagi anak dan bersifat edukatif adalah puzzle. Puzzle merupakan permainan yang membutuhkan kesabaran dan ketekunan anak dalam merangkainya (http://pondokibu.com/manfaat-bermain-puzzle-untuk-anak/).

Dengan terbiasa bermain puzzle, lambat laun mental anak juga akan terbiasa untuk bersikap tenang, tekun, dan sabar dalam menyelesaikan sesuatu. Kepuasan yang didapat saat ia menyelesaikan puzzle pun merupakan salah satu pembangkit motifasi untuk mencoba hal-hal yang baru baginya.
Puzzle sudah bisa dimainkan oleh anak berusia 10 bulan, tentunya dengan kepingan gambar (puzzle) yang sedikit dan tingkat kesulitannya lebih mudah. Untuk awal, kenalkan anak anda dengan puzzle sederhana yang terdiri dari sebuah keping saja, misalnya gambar ikan. Jadi si kecil hanya memasukkan satu buah kepingan gambar tersebut kedalam lubangnya. Makin tinggi usia anak, biasanya tingkat kesulitan lebih rumit. Dari yang hanya satu kepingan gambar, kemudian menjadi sebuah gambar yang dipotong menjadi 2, 3, 4 dan seterusnya. Semakin banyak gambar dan kepingan gambarnya, semakin tinggi tingkat kesulitannya.
Berikut ini adalah pembahasan manfaat puzzle sebagai media bermain yang disimpulkan dari (http://pondokibu.com/manfaat-bermain-puzzle-untuk-anak/):

1)Meningkatkan keterampilan kognitif
Keterampilan  kognitif  berhubungan  dengan  kemampuan  untuk  belajar  dan memecahkan masalah. Melalui puzzle, anak-anak akan mencoba memecahkan masalah yaitu menyusun gambar menjadi utuh. Dengan sedikit arahan contoh dari guru, sang anak sudah  dapat  mengembangkan  kemampuan  kognitifnya  dengan  cara  mencoba menyesuaikan bentuk, menyesuaikan warna, atau logika. Misalnya, anak memasangkan warna merah dengan warna merah lagi. Lalu memasang puzzle bergambar kaki atau roda selalu di bagian bawah puzzle.

2)Meningkatkan keterampilan motorik halus
Anak dapat melatih koordinasi tangan dan mata untuk mencocokkan kepingan-kepingan puzzle dan menyusunnya menjadi satu gambar. Keterampilan motorik halus berhubungan dengan kemampuan anak menggunakan otot-otot kecilnya khususnya jari-jari tangannya. Untuk itu anak usia di bawah tiga tahun (balita)   direkomendasikan  untuk  diberikan   permainan  puzzle  untuk  mengasah kemampuan motorik halusnya.

3)Melatih kemampuan nalar dan daya ingat dan konsentrasi
Puzzle yang berbentuk manusia akan melatih nalar anak-anak. Melalui puzzle ini mereka akan menyimpulkan di mana letak tangan, kaki, dan lain-lain sesuai dengan logika. Saat bermain puzzle, anak akan melatih sel-sel otaknya untuk mengembangkan kemampuan berpikirnya dan berkonsentrasi untuk menyelesaikan potongan-potongan kepingan gambar tersebut.

4)Melatih kesabaran
Puzzle dapat melatih kesabaran anak dalam menyelesaikan sesuatu dan berfikir dahulu sebelum bertindak. Dengan bermain puzzle anak bisa belajar melatih kesabarannya dalam menyelesaikan suatu tantangan.

5)Pengetahuan melalui puzzle
Anak akan belajar banyak hal. Mulai dari warna, bentuk, jenis hewan, buah-buahan, sayuran dan lainnya. Pengetahuan yang ia dapatkan dari sebuah permainan biasanya akan lebih mengesankan bagi anak dibandingkan pengetahuan yang ia dapatkan dari  hafalan.  Namun  kegiatan  bermain  sambil  belajar  ini  tentunya  harus  selalu mendapatkan bimbingan.

6)Meningkatkan keterampilan sosial
Puzzle dapat dimainkan lebih dari satu orang dan jika puzzle dimainkan secara berkelompok tentunya butuh diskusi untuk merancang kepingan-kepingan gambar dari puzzle tersebut, maka hal ini akan meningkatkan interaksi sosial anak. Dalam kelompok, anak akan saling menghargai, saling membantu dan berdiskusi untuk menyelesaikan masalah. Anak yang lebih besar akan merasa senang jika dapat membantu anak yang lebih kecil, sehingga akan tercipta suasana yang nyaman dan terciptanya interaksi ketika bermain.


===============================================

Sumber:

Kamus Bahasa Indonesia. (2003). Kamus Bahasa Indonesia Edisi Ketiga. Jakarta Balai Pustaka.

Hamalik, Oemar. 1994.  Media Pendidikan. Bandung: Cita Aditya bakti.

http://www.kafebalita.com/

http://pondokibu.com/manfaat-bermain-puzzle-untuk-anak/

No comments:

Post a Comment