Cinque Terre

2012/10/21

PENGERTIAN BELAJAR

Pengertian Belajar.
Belajar tidak akan pernah lepas dari manusia karena pada hakikatnya belajar dilakukan manusia sepanjang hayatnya atau sekurang-kurangnya ia terus belajar meskipun sudah lulus sekolah. Belajar merupakan salah satu kebutuhan hidup manusia yang vital dalam usahanya untuk mempertahankan dan mengembangkan dirinya di era globalisasi sekarang ini.

Belajar adalah menambah dan mengumpulkan sejumlah pengetahuan. Disini yang dipentingkan pendidikan intelektual. Kepada anak-anak diberikan bermacam-macam mata pelajaran untuk menambah pengetahuan yang dimilikinya, terutama dengan jalan menghafal (Ahmadi, 2009: 20).

Belajar merupakan tindakan dan perilaku yang kompleks sebagai tindakan, maka belajar hanya dialami oleh siswa sendiri. Siswa adalah penentu terjadinya atau tidak terjadinya proses belajar. Proses belajar terjadi berkat siswa memperoleh sesuatu yang ada di lingkungan sekitar.

Belajar merupakan komponen ilmu pendidikan yang berkenaan dengan tujuan dan bahan acuan interaksi, baik bersifat eksplisit maupun implisit (tersembunyi). Belajar merupakan tindakan dan perilaku siswa yang kompleks, sebagai tindakan belajar hanya dialami oleh siswanya itu sendiri, menurut Gagne (1948) belajar adalah sebagai suatu proses dimana suatu organisme berubah perilakunya sebagai akibat dari pengalaman. 

Henry E. Garret berpendapat bahwa belajar merupakan proses yang berlangsung dalam jangka waktu yang lama melalui latihan maupun pengalaman yang membawa kepada perubahan diri dari perubahan cara mereaksi terhadap suatu perangsang tertentu. Kemudian Lester D. Crow mengemukakan belajar ialah upaya untuk memperoleh kebiasaaan-kebiasaan, pengetahuan, dan sikap-sikap. Belajar dikatakan berhasil manakala seseorang mampu mengulangi kembali materi yang telah dipelajarinya, maka belajar seperti ini disebut “rote learning”. Kemudian jika yang dipelajari mampu disampaikan dan diekspresikan dalam bahasa sendiri maka disebut “overlearning” (Sagala, 2003: 13).

Pengertian belajar telah mengalami perkembangan secara evolusi, sejalan dengan perkembangan cara pandang dan pengalaman para ilmuwan. Pengertian belajar dapat didefinisikan sesuai dengan nilai filosofis yang dianut dan pengalaman para ilmuwan atau pakar itu sendiri dalam membelajarkan peserta didiknya (Hanafian, 2009:5).

Bagi Hilgard, belajar itu adalah proses perubahan melalui kegiatan atau prosedur latihan baik latihan di dalam laboratorium maupun dalam lingkungan alamiyah. Belajar bukanlah mengumpulkan pengetahuan, belajar adalah proses mental yang terjadi didalam diri seseorang, sehingga menyebabkan munculnya perubahan perilaku. Aktivitas mental itu terjadi adanya interaksi individu dengan lingkungan yang didasari (Sanjaya, 2008: 228-229).

Menurut Skinner berpandangan bahwa “Belajar adalah suatu perilaku. Pada saat orang belajar, maka responnya menjadi lebih baik, sebaliknya bila tidak belajar maka responnya menurun”. Menurut Gagne “belajar merupakan seperangkat proses kognitif yang mengubah sifat stimulasi lingkungan, melewati pengolahan informasi, menjadi kapabilitas baru” (Dimyati, 2002: 9-10).

Sedangkan Winkel merumuskan belajar sebagai “suatu aktivitas mental atau psikis, yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan, yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, keterampilan dan nilai sikap. Perubahan itu bersifat secara relatif, konstan dan berbekas” (Winkel, 2005: 56).

Belajar merupakan perubahan tingkah laku seseorang melalui pengalaman yang diulang-ulang yang bukan merupakan perkembangan respon pembawaan, bukan karena proses kematangan atau keadaan yang bersifat sementara.

Kesimpulan.
Dari beberapa definisi belajar di atas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa belajar adalah perubahan tingkah laku atau watak seseorang yang bersifat tetap sebagai hasil dari pengalaman dan latihan bukan karena proses pertumbuhan maupun kematangan. Jadi seseorang bisa dikatakan telah belajar apabila memenuhi tiga hal, yaitu:
  • Terjadinya perubahan tingkah laku ataupun kepribadiannya.
  • Perubahan tersebut bersifat tetap bukan sementara (bukan karena kematangan dan kelelahan).
  • Disebabkan oleh pengalaman dan latihan. 

Sumber:
  • Ahmadi, Abu. (1993). Cara Belajar yang Mandiri dan Sukses. Solo: C.V Aneka.
  • Dimyati dan Mudjiono. (2002). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
  • Hanafian, Nanang dan Suhana, Cucu. (2009). Konsep Strategi Pembelajaran. Bandung: PT Refika Aditama.
  • Sagala, Syaiful. (2003). Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.
  • Sanjaya, Wina. (2008). Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Kencana prenada Media group.
  • Winkel, W.S, 2005. Psikologi Pengajaran. Yogyakarta: Media Abadi.

No comments:

Post a Comment