2012/10/21
PENGERTIAN PEMBELAJARAN
Pembelajaran pada hakekatnya merupakan proses komunikasi yang bersifat timbal balik, baik antara guru dengan siswa, siswa dengan siswa, untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Komunikasi yang bersifat timbal balik adalah bentuk komunikasi yang dapat diterima, dipahami, dan disepakati oleh pihak-pihak yang terkait dalam proses pembelajaran (Ibrahim, 2002: 48).
Pembelajaran dapat didefinisikan sebagai suatu proses di mana suatu organisma berubah perilakunya sebagai akibat dari pengelamanan (Dahar,1996:11). Perubahan yang dimaksud mencakup pengetahuan, kecakapan, tingkah laku. Perubahan itu diperoleh melalui latihan, bukan perubahan dengan sendirinya karena pertumbuhan kematangan atau karena keadaan sementara (Utama, 2005:7).
Definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran merupakan suatu proses timbal balik antara guru dan siswa. Hubungan timbal balik antara guru dan siswa akan menghasilkan suatu proses pengalaman yang diharapkan bisa mengubah perilaku siswa.
Hakikat dan Makna Pembelajaran.
Pada hakikatnya pembelajaran merupakan proses yang diperoleh individu untuk memperoleh perubahan perilaku yang muncul karena adanya pengalaman. Seperti yang dikatakan oleh Mohammad Surya dalam Psikologi Pembelajaran dan Pengajaran, “pembelajaran ialah suatu proses yang dilakukan oleh individu untuk memperoleh suatu perubahan perilaku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil dari pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.”
Pada hakikatnya pembelajaran merupakan proses yang diperoleh individu untuk memperoleh perubahan perilaku yang muncul karena adanya pengalaman. Seperti yang dikatakan oleh Mohammad Surya dalam Psikologi Pembelajaran dan Pengajaran, “pembelajaran ialah suatu proses yang dilakukan oleh individu untuk memperoleh suatu perubahan perilaku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil dari pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.”
Dalam Wikipedia, pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan pendidik agar dapat terjadi proses pemerolehan ilmu pengetahuan, penguasaan kemahiran dan tabiat serta pembentukan sikap dan kepercayaan pada peserta didik. Dengan kata lain, pembelajaran adalah proses untuk membantu peserta didik agar dapat belajar dengan baik.
Sedangkan menurut Dimyati (1999:297), pembelajaran adalah kegiatan guru secra terprogram dalam desain instruksional untuk membuat siswa belajar secara aktif yang menekankan pada penyediaan sumber belajar.
Pembelajaran sebagai proses belajar yang dibangun oleh guru untuk mengembangkan kreatifitas berpikir yang dapat meningkatkan kemampuan berfikir siswa serta dapat meningkatkan kemampuan mengkonstruksi pengetahuan baru sebagai upaya meningkatkan penguasaan yang baik terhadap materi pelajaran. Dalam pembelajaran, guru harus memahami hakekat materi pelajaran yang diajarkannya sebagai suatu pelajaran yang dapat mengembangkan kemampuan berfikir siswa dan memahami berbagai model pembelajaran yang dapat merangsang kemampuan siswa untuk belajar dengan perencanaan pengajaran yang matang oleh guru.
Pembelajaran mempunyai pengertian yang mirip dengan pengajaran, walaupun mempunyai konotasi yang berbeda. Dalam konteks pendidikan, guru mengajar supaya siswa dapat belajar dan menguasai isi pelajaran hingga mencapai sesuatu objektif yang ditentukan (aspek kognitif), juga dapat mempengaruhi perubahan sikap (aspek afektif), serta ketrampilan (aspek psikomotor) seorang siswa. Pengjaran memberi kesan hanya sebagai pekerjaan satu pihak, yaitu pekerjaan mengajar saja. Sedangkan pembelajaran juga menyiratkan adanya interaksi antara guru dengan siswa.
Dari penjelasan tersebut, dapat diambil kesimpulan bahwa pembelajaran adalah proses perubahan tingkah laku individu sebagai hasil pengalaman dan interaksi dengan lingkungan.
Mekanisme Pembelajaran.
Beberapa tahapan mekanisme pembelajaran menurut Ibrahim (2002) yaitu:
Beberapa tahapan mekanisme pembelajaran menurut Ibrahim (2002) yaitu:
Tahap Persiapan.
Kesiapan mengajar dalam penguasaan bidang keilmuan yang menjadi kewenangannya, merupakan modal dasar bagi terlaksananya proses pembelajaran yang baik. Pengajar yang profesional dituntut untuk memiliki persiapan dan penugasan yang cukup memadai, baik dalam bidang keilmuan maupun dalam merancang program pembelajaran yang akan disajikan.
Persiapan proses pembelajaran menyangkut pula penyusunan desain kegiatan belajar mengajar yang akan diselenggarakan. Di dalamnya meliputi tujuan, metode, media, sumber, evaluasi dan kegiatan belajar siswa
Persiapan proses pembelajaran menyangkut pula penyusunan desain kegiatan belajar mengajar yang akan diselenggarakan. Di dalamnya meliputi tujuan, metode, media, sumber, evaluasi dan kegiatan belajar siswa
Tahap Pelaksanaan.
Pelaksanaan proses pembelajaran menggambarkan dinamika kegiatan belajar siswa yang dipandu dan dibuat dinamis oleh pengajar. Untuk itu, pengajar dituntut untuk memiliki pengetahuan, kemampuan dan ketrampilan dalam mengaplikasikan metodologi dan pendekatan pembelajaran yang tepat.
Keberhasilan suatu proses pembelajaran banyak bertumpu pada sikap dan cara belajar peserta didik, baik perseorangan maupun kelompok. Tujuan pembelajaran merupakan patokan dan arah yang harus dijadikan pedoman oleh guru dalam mengendalikan proses pembelajaran, khususnya proses belajar siswa. Tujuan pembelajaran harus dijabarkan secara operasional ke dalam sejumlah bentuk perilaku (pengetahuan, sikap dan ketrampilan) siswa dapat di ukur.
Tahap Evaluasi.
Evaluasi merupakan alat yang akan digunakan untuk mengungkapkan taraf keberhasilan proses pembelajaran khususnya untuk mengukur hasil belajar siswa. Melalui evaluasi dapat diketahui efektivitas proses pembelajaran dan tingkat pencapaian tujuan yang telah ditetapkan. Evaluasi merupakan laporan akhir dari proses pembelajaran,khususnya laporan tentang kemajuan dan prestasi belajar siswa. Evaluasi secara otomatis merupakan pertanggungakwaban pengajar dalam proses pembelajaran.
Tahap Tindak Lanjut.
Tindak lanjut dari proses pembelajaran dapat dipilah menjadi dua hal, yaitu:
(1) Promosi, adalah penetapan untuk melangkahkan dan meningkatkan lebih lanjut atas keberhasilan siswa. Bentuk promosi bisa berupa melanjutkan bahasan atas materi pembelajaran dan atau keputusan tentang kenaikan tingkat. (2) Rehabilitasi, adalah perbaikan atas kekurangan yang telah terjadi dalam proses pembelajaran, khususnya apabila terjadi tingkat keberhasilan siswa yang kurang memadai. Bentuk rehabilitasi dalam proses pembelajaran dikenal dengan istilah pengajaran remedial. Kegiatan ini dilakukan untuk memperkuat penguasaan atau memperbaiki kekurangan yang telah dialami oleh siswa tertentu dalam kegiatan belajar sebelumnya.
Download Artikel Pembelajaran.
---------------------------------------------------------------------------------------------
Sumber:
Dahar, Ratna Willis. (1996). Teori-teori Belajar. Jakarta: Erlangga.
Dimyati dan Mujiono (2009). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT. Asdi Mahastya.
Ibrahim Dkk, (2002). Kurikulum Pembelajaran. Bandung: Tim Pengembang. MKDK Kurikulum dan Pembelajaran, Jurusan Kurikulum Universitas Pendidikan Indonesia.
Utama, Ari Rahmat (2005). Skripsi : Media Pembelajaran Futsuu Meishi Melalui Multimedia yang Berbentuk Mini Game. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment