Cinque Terre

2012/11/02

PERMAINAN FINGER PAINT | PAINTING

Pengertian Permainan Finger Painting.

Finger painting adalah teknik melukis dengan mengoleskan cat pada kertas basah dengan jari atau dengan telapak tangan (Salim,1991).

Sifat anak usia dini ketika melukis ingin cepat agar ide dan gagasan tidak kandas dan menghilang. Oleh karena itu, anak dengan nekat mengambil warna yang ada secara langsung dari warna yang telah disediakan. Dengan jari-jarinya anak merasakan bahwa ia dapat lebih cepat menyelesaikan lukisannya. Akhirnya, anak mencelupkan tangannya sendiri ke cat warna.  Perilaku anak seperti ini adalah perilaku bermain, jadi dengan model bermain, jari-jari anak tersebut lincah digerakkan ke media lukis. 

Teknik melukis langsung dengan cat pewarna tersebut dinamakan finger painting, yaitu teknik melukis dengan jari tangan secara langsung tanpa menggunakan bantuan alat” (Pamadi dan Sukardi, 2010 : 3.35).
 
Jadi permainan finger painting adalah kegiatan membuat gambar yang dilakukan dengan mengoleskan adonan warna (bubur warna) secara langsung dengan jari tangan secara bebas di atas bidang gambar.
 
Manfaat Media Finger Painting.
Dalam melakukan aktivitas melukis dengan jari, bukan hanya tangan saja yang   bergerak   tetapi   seluruh  tubuh.  Hal  ini  sebagai  cara  untuk  melatih keterampilan motorik halus terutama bagi anak-anak. Terdapat beberapa manfaat yang bisa dipelajari dari media fingerpaint ini di antaranya:
  • Finger painting sebagai  alat  membantu  anak  dan  orang dewasa.  Alat bantu media ialah media untuk mengekspresikan emosi mereka.
  • Finger painting dapat membantu atau membuat anak dan remaja duduk diam   dalam   waktu  lima  menit  atau  lebih.  Apabila  anak  telah melakukan kegiatan melukis  dengan menggunakan media fingerpaint maka tidak akan terlalu  hiperaktif. Hal  ini  disebabkan ada sesuatu hubungan antara tindakan fisik dari menyentuh cat dengan sesuatu di dalam diri mereka.
  • Finger painting  juga  mempunyai  kandungan  sepiritual,  seperti  yoga. Selain media lukis, fingerpaint juga melatih kita untuk berkonsentrasi.
  • Finger painting mempunyai potensi untuk spiritual dan kesehatan psikologi. “Aktivitas yang baik untuk meningkatkan kepercayan diri dan  dapat  digunakan  secara  maksimal  untuk  pengekspresian  diri” (Downs, 2008).

Finger painting merupakan seni yang sudah lama ditinggalkan. Dahulu digunakan oleh orang-orang Amerika Utara, Cina dan Eropa. Dan diperkenalkan lagi oleh Shaw pada tahun 1931. Shaw menemukan teknik ini tanpa sengaja. Salah satu murid Shaw, Leonardo mendapatkan luka di tangannya dan Shaw memberikan sebotol obat dan mengantar anak ke kamar mandi. Ketika Leonardo tidak kembali ke kelas, Shaw mendatangi anak itu dan menemukan anak sedang bermain-main dengan obat. Ia sedang melumuri dinding kamar mandi dengan obat tersebut. Shaw memilih melihat  kekacauan  itu  sebagai  suatu  bentuk kreativitas.

Dari temuan tersebut, Shaw dan murid-muridnya menghabiskan lima tahun melakukan penelitian untuk menciptakan material cat yang aman untuk anak.  Material  yang  bebas  dari  racun  sehingga  anak  dapat  menggunakannya dengan bebas.

Teman sekerja Shaw, John Thomas Payne, seorang artis dan psikolog, mempelajari metode dan filosofi Shaw dan meneruskannya ketika Shaw meninggal pada tahun 1969. Point terpenting dari Shaw adalah gerakan. Dalam melakukan aktivitas ini, bukan hanya tangan saja yang bergerak tetapi seluruh tubuh.

Finger painting digunakan Shaw untuk membantu anak dan orang dewasa mengekspresikan emosi mereka. Finger painting dapat membantu atau membuat anak dan remaja duduk diam dalam  waktu lima menit atau lebih. Ada sesuatu hubungan antara tindakan fisik dari menyentuh cat dengan sesuatu di dalam diri mereka. Finger painting juga mempunyai kandungan sepiritual, seperti yoga.Fingerpaintingmempunyai potensi untuk spiritual dan kesehatan psikologi. Aktivitas yang baik untuk meningkatkan kepercayan diri dan dapat digunakan secara maksimal untuk pengekspresian diri.

Finger painting merupakan aktivitas yang dapat menenangkan anak. Anak- anak yang frustasi dapat mengeluarkan frustasi dengan cara mengaduk-aduk cat di atas kertas dengan kedua tangannya atau dengan menciprat-cipratkan air atau dengan meremas-remas spon. Dengan aktivitas tersebut, anak memindahkan energi-energi kurang baik ke bentuk yang tidak  membahayakan.


------------------------------------------------------------------------------------------

Sumber:
  • Salim, Peter. The Contemporary, English Indonesia Dictionery. Modern English Press.
  • Pamadhi, Hajar. Dan Sukardi S.,Evan. (2010). Seni Keterampilan anak. Jakarta: Universitas Terbuka. 
  • Downs, Cathy. (2008). Finger Painting: It’s Not Just for Kids Anymore. Copyright 2008 Carolina Parent.

No comments:

Post a Comment